Masjid Di Banyumas Diacak-Acak Orang Tak Dikenal (Otk), Kitab Dibuang Ke Sumur, Ini Kronologinya
Ayo Jalan Terus ! - Masjid Daarussalam di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak, Banyumas diacak-acak oleh orang tak dikenal. Selain itu, kitab-kitab di TPA Daarussalam juga dibuang ke dalam sumur.
"Kita mengumpulkan para tokoh-tokoh agama, dari MUI dari NU dari Muhammadiyah, Al-Irsyad supaya kita sanggup mengantisipasi kalau contohnya nanti ada kemungkinan orangnya (pelaku) ditemukan. Bagaimana supaya ini tidak terjadi huru-hara, tapi kemudian sanggup diadili, tetap diproses sesuai dengan aturan," kata Husain kepada wartawan di ruang Joko Kaiman, Komplek Pendopo Bupati Banyumas, Kamis (21/3/2019).
Menurut Husain, rapat terbatas ini juga untuk menemukan bagaimana tokoh-tokoh agama, ormas islam tolong-menolong menemukan sisi peliknya jikalau memang pelaku tersebut tidak sanggup ditemukan. Sehingga sanggup menenangkan masyarakat atas insiden tersebut.
"Jadi supaya saling sanggup berhubungan dengan baik di antara seluruh komponen agama yang ada di Banyumas ini. Tapi ini yang paling besar kiprahnya yaitu Kapolres Banyumas dan Dandim, yang hingga kini masih berada di lokasi kejadian. Saya selalu koordinasi untuk mengetahui situasi terkini," ujarnya.
Agar insiden ini tidak semakin menciptakan situasi memanas di masyarakat, nantinya para tokoh agama diminta mengimbau masyarakat untuk tetap damai dan menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian.
"Di sana kan (Desa Buniayu) ada tokoh NU dan Muhammadiyah, nantinya kita sampaikan supaya mereka diimbau biar tetap damai dan serahkan segala sesuatunya pada kepolisian. Tujuannya supaya tidak terprovokasi, makanya kita bertemu, kumpulkan para ulama di sini supaya masyarakat tidak terprovokasi," jelasnya.
Husain menyampaikan pihaknya menyerahkan perkara ini kepada kepolisian.
"Kita percaya dan kita yakin, Kapolres akan menyelesaikannya dengan cara yang baik dan proporsional," ucapnya.
(arb/sip)
“Kita sanggup laporan dari unsur wilayah telah terjadi beberapa perusakan di daerah ibadah, kami pribadi cek lokasi, yang pertama itu di taman pendidikan Quran (TPA) Daarussalam, di mana sehabis kita cek di sana kita lihat secara pribadi bahwa kitab suci Quran dan daerah ibadah dikotori dan sebagian Quran dibuang ke sumur. Kita tidak tahu alasannya yaitu campur dengan karpet dan meja-meja,” kata Sekertaris Desa, Agus Supriadi kepada detikcom, Kamis (21/3/2019).
Agus menyampaikan bahwa selain di masjid, ada beberapa lokasi di wilayah ini yang juga dirusak oleh orang yang hingga kini masih misterius ini. Kejadian-kejadian ini, kata Agus terjadi pada dini hari tadi sekitar pukul 02.30-04.00 WIB.
Menurut dia, rentetan insiden tersebut berawal dari perusakan karung padi milik petani di sekitar area pondok Jami Miftahul Fallah Desa Buniayu. Karung milik petani tersebut, kata Agus ditusuk-tusuk memakai benda tajam hingga rusak.
Setelah itu, pelaku yang tidak diketahui identitasnya ini, melaksanakan perusakan puluhan pohon durian, albasia dan jati yang ditanam santri di sekitar pondok. Pohon-pohon tersebut ditebas hingga roboh.
“Pohon durian dan yang lainnya itu ditebang. Kejadian di sana ada tetangga yang melihat itu sekitar jam 3 pagi,” jelasnya.
Usai melaksanakan penebangan pohon milik pondok dan menusuk karung padi milik warga. Orang yang tidak dikenal itu kemudian menuju TPA Daarussalam dan Masjid Daarussalam yang berjarak sekitar 1 kilometer. Pelaku merusak dan mengotori karpet masjid tersebut.
Karpetnya dikotori dan dimasuki pakai sendal, kemudian daerah guru ngaji TPA ini rumahnya dilempar watu sehingga di depan itu ada bekas keramik pecah, kebetulan kena temboknya alasannya yaitu batunya lumayan,” jelasnya.
“Kitabnya lebih dari satu (yang dimasukkan sumur) dan kita lihat ada kitab yang tersisa di rak. Ada Quran yang dibuka dan dikasih kotoran tanah. Itu sekitar jam 3 hingga subuh,” jelasnya. (dtk)
Kronologi Quran yang Dibuang-buang di Sumur Masjid Banyumas
Apa akhirnya jikalau rumah ibadah yang harusnya kondusif tapi malah menerima perlakuan tak menyenangkan?
Adalah Masjid Daarussalam di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak, Banyumas yang diacak-acak oleh orang tak dikenal. Selain alquran pun jadi incaran.
Adalah Masjid Daarussalam di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak, Banyumas yang diacak-acak oleh orang tak dikenal. Selain alquran pun jadi incaran.
"Kita sanggup laporan dari unsur wilayah telah terjadi beberapa perusakan di daerah ibadah, kami pribadi cek lokasi, yang pertama itu di taman pendidikan Quran (TPA) Daarussalam, di mana sehabis kita cek di sana kita lihat secara pribadi bahwa kitab suci Quran dan daerah ibadah dikotori dan sebagian Quran dibuang ke sumur. Kita tidak tahu alasannya yaitu campur dengan karpet dan meja-meja," kata Sekretaris Desa, Agus Supriadi pada Kamis (21/3/2019).
Selain di masjid, kata dia, ada beberapa lokasi di wilayah ini yang juga dirusak oleh orang yang hingga kini masih misterius ini. Kejadian-kejadian ini, kata Agus terjadi pada dini hari tadi sekitar pukul 02.30-04.00 WIB.
Awalnya perusakan karung padi milik petani di sekitar area pondok Jami Miftahul Fallah Desa Buniayu. Karung milik petani tersebut, kata Agus ditusuk-tusuk memakai benda tajam hingga rusak.
Pelaku yang tidak diketahui identitasnya ini, melaksanakan perusakan puluhan pohon durian, albasia dan jati yang ditanam santri di sekitar pondok. Pohon-pohon tersebut ditebas hingga roboh.
"Pohon durian dan yang lainnya itu ditebang. Kejadian di sana ada tetangga yang melihat itu sekitar jam 3 pagi," jelasnya.
Usai melaksanakan penebangan pohon milik pondok dan menusuk karung padi milik warga. Orang yang tidak dikenal itu kemudian menuju TPA Daarussalam dan Masjid Daarussalam yang berjarak sekitar 1 kilometer. Pelaku merusak dan mengotori karpet masjid tersebut.
"Karpetnya dikotori dan dimasuki pakai sendal, kemudian daerah guru ngaji TPA ini rumahnya dilempar watu sehingga di depan itu ada bekas keramik pecah, kebetulan kena temboknya alasannya yaitu batunya lumayan," jelasnya.
"Kitabnya lebih dari satu (yang dimasukkan sumur) dan kita lihat ada kitab yang tersisa di rak. Ada Quran yang dibuka dan dikasih kotoran tanah. Itu sekitar jam 3 hingga subuh," jelasnya menyerupai dilansir Detikcom.
Awalnya perusakan karung padi milik petani di sekitar area pondok Jami Miftahul Fallah Desa Buniayu. Karung milik petani tersebut, kata Agus ditusuk-tusuk memakai benda tajam hingga rusak.
Pelaku yang tidak diketahui identitasnya ini, melaksanakan perusakan puluhan pohon durian, albasia dan jati yang ditanam santri di sekitar pondok. Pohon-pohon tersebut ditebas hingga roboh.
"Pohon durian dan yang lainnya itu ditebang. Kejadian di sana ada tetangga yang melihat itu sekitar jam 3 pagi," jelasnya.
Usai melaksanakan penebangan pohon milik pondok dan menusuk karung padi milik warga. Orang yang tidak dikenal itu kemudian menuju TPA Daarussalam dan Masjid Daarussalam yang berjarak sekitar 1 kilometer. Pelaku merusak dan mengotori karpet masjid tersebut.
"Karpetnya dikotori dan dimasuki pakai sendal, kemudian daerah guru ngaji TPA ini rumahnya dilempar watu sehingga di depan itu ada bekas keramik pecah, kebetulan kena temboknya alasannya yaitu batunya lumayan," jelasnya.
"Kitabnya lebih dari satu (yang dimasukkan sumur) dan kita lihat ada kitab yang tersisa di rak. Ada Quran yang dibuka dan dikasih kotoran tanah. Itu sekitar jam 3 hingga subuh," jelasnya menyerupai dilansir Detikcom.
Masjid Diacak-acak OTK, Bupati Banyumas Kumpulkan Tokoh-tokoh Islam
Bupati Banyumas, Achmad Husain mengadakan rapat terbatas malam tadi untuk menyikapi perkara yang terjadi di Masjid dan TPA Daarussalam di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak, Banyumas yang diacak-acak oleh orang tidak dikenal. Bupati mengumpulkan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan Ormas Islam.
"Kita mengumpulkan para tokoh-tokoh agama, dari MUI dari NU dari Muhammadiyah, Al-Irsyad supaya kita sanggup mengantisipasi kalau contohnya nanti ada kemungkinan orangnya (pelaku) ditemukan. Bagaimana supaya ini tidak terjadi huru-hara, tapi kemudian sanggup diadili, tetap diproses sesuai dengan aturan," kata Husain kepada wartawan di ruang Joko Kaiman, Komplek Pendopo Bupati Banyumas, Kamis (21/3/2019).
Menurut Husain, rapat terbatas ini juga untuk menemukan bagaimana tokoh-tokoh agama, ormas islam tolong-menolong menemukan sisi peliknya jikalau memang pelaku tersebut tidak sanggup ditemukan. Sehingga sanggup menenangkan masyarakat atas insiden tersebut.
"Jadi supaya saling sanggup berhubungan dengan baik di antara seluruh komponen agama yang ada di Banyumas ini. Tapi ini yang paling besar kiprahnya yaitu Kapolres Banyumas dan Dandim, yang hingga kini masih berada di lokasi kejadian. Saya selalu koordinasi untuk mengetahui situasi terkini," ujarnya.
Agar insiden ini tidak semakin menciptakan situasi memanas di masyarakat, nantinya para tokoh agama diminta mengimbau masyarakat untuk tetap damai dan menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian.
"Di sana kan (Desa Buniayu) ada tokoh NU dan Muhammadiyah, nantinya kita sampaikan supaya mereka diimbau biar tetap damai dan serahkan segala sesuatunya pada kepolisian. Tujuannya supaya tidak terprovokasi, makanya kita bertemu, kumpulkan para ulama di sini supaya masyarakat tidak terprovokasi," jelasnya.
Husain menyampaikan pihaknya menyerahkan perkara ini kepada kepolisian.
"Kita percaya dan kita yakin, Kapolres akan menyelesaikannya dengan cara yang baik dan proporsional," ucapnya.
(arb/sip)
Masjid di Banyumas Diacak-acak OTK, Polisi: Tak Ada Quran yang Rusak
Masjid Daaarussalam Bayumas diacak-acak orang tak dikenal (OTK), sejumlah kitab dibuang ke dalam sumur. Polisi memastikan tak ada Quran yang rusak dalam insiden itu.
"Untuk Quran tidak ada perusakan, pada ketika saksi masuk itu ditemukan Quran tidak pada tempatnya, atau posisinya tidak pada daerah semula," ujar Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun, di lokasi kejadian, Kamis (21/3/2019).
Bambang menjelaskan memang ada beberapa barang di TPQ yang dibuang ke sumur. Di antaranya papan yang sebelumnya dirusak dan beberapa kitab.
"Untuk Quran tidak ada perusakan, pada ketika saksi masuk itu ditemukan Quran tidak pada tempatnya, atau posisinya tidak pada daerah semula," ujar Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun, di lokasi kejadian, Kamis (21/3/2019).
Bambang menjelaskan memang ada beberapa barang di TPQ yang dibuang ke sumur. Di antaranya papan yang sebelumnya dirusak dan beberapa kitab.
"(Yang ada di dalam sumur) beberapa kitab yang dipakai oleh kiai untuk mengajarkan di TPQ tersebut. Tapi bukan Kitab Alquran. Quran masih di dalam TPQ, cuma tidak pada daerah semula," lanjutnya.
Polisi telah melaksanakan olah TKP di sejumlah titik yang menjadi target pelaku perusakan yang masih belum diketahui identitasnya ini. Di antaranya rumah pengasuh TPA Daarussalam, Kiai Abdul Majid yang dilempari batu.
Polisi telah melaksanakan olah TKP di sejumlah titik yang menjadi target pelaku perusakan yang masih belum diketahui identitasnya ini. Di antaranya rumah pengasuh TPA Daarussalam, Kiai Abdul Majid yang dilempari batu.
Kyai Abdul Majid, bercerita insiden tersebut terjadi pada dini hari tadi sekitar pukul 04.15 WIB.
"Antara jam 04.15 WIB saya dengar bunyi menyerupai lemparan batu, kemudian saya bangunin istri alasannya yaitu saya kira itu insiden alam, dan tidak punya prasangka yang apa-apa. Setelah bangkit lantas saya suruh keluar, ketika mau keluar ada bunyi lagi di luar, sehabis itu saya berpikir ini orang tidak baik lantas saya buka pintu dan saya tengok kanan kiri tidak ada apapun," jelasnya.
Abdul Majid kemdian keluar dan melihat ada watu besar yang mengenai keramik rumahnya hingga pecah.
"Antara jam 04.15 WIB saya dengar bunyi menyerupai lemparan batu, kemudian saya bangunin istri alasannya yaitu saya kira itu insiden alam, dan tidak punya prasangka yang apa-apa. Setelah bangkit lantas saya suruh keluar, ketika mau keluar ada bunyi lagi di luar, sehabis itu saya berpikir ini orang tidak baik lantas saya buka pintu dan saya tengok kanan kiri tidak ada apapun," jelasnya.
Abdul Majid kemdian keluar dan melihat ada watu besar yang mengenai keramik rumahnya hingga pecah.
Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News
0 Response to "Masjid Di Banyumas Diacak-Acak Orang Tak Dikenal (Otk), Kitab Dibuang Ke Sumur, Ini Kronologinya"
Posting Komentar