Sesama Pendukung 01 Panas ! Elite Golkar Salahkan Psi Atas Turunnya Elektabilitas Jokowi, Psi : Jangan Asumsi!



  Ayo  Jalan Terus !  -  Elite Golkar mendadak melempar serangan panas ke PSI. PSI dianggap bersalah menciptakan elektabilitas capres Joko Widodo (Jokowi) turun.

"Blunder PSI menawarkan proteksi pada turunnya elektabilitas Jokowi. Resistensi rakyat terhadap PSI tinggi sekali dan itu kuat negarif pada Jokowi," kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga kepada wartawan, Jumat (22/3/2019). 

Andi Sinulingga menjabarkan hal-hal yang dianggapnya sebagai blunder PSI. Menurutnya, banyak pernyataan PSI yang tendensius sehingga mengusik logika sehat banyak orang. 

"Generalisasi bahwa mereka orang baik dan yang bukan mereka ialah orang tidak baik, yang tidak suka PSI ialah para koruptor. Pernyataan-pernyataan begitu yang bikin PSI blunder," ungkapnya. 

Dia juga mempersoalkan narasi PSI soal Perda Syariah. Seperti diketahui, PSI lewat ketumnya, Grace Natalie, berkali-kali bicara soal penolakan berbasis agama dan hal itu mengakibatkan pro dan kontra. 

"Narasi PSI atas Perda Syariah berkonotasi negatif atas apa yang dinamakan syariah Islam, seperti syariah Islam itu tidak baik. Hal-hal menyerupai itu menyakitkan bagi sebagian besar pemeluk agama Islam," ujar Andi. 

"Jadi masuk akal jikalau hasil survei menjelaskan bahwa resistensi publik atas PSI tinggi sekali," pungkasnya.  

Sebelumnya, ada beberapa survei yang menampilkan elektabilitas Jokowi dan Prabowo. Di survei Litbang Kompas pada Maret 2019, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 49,2% sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga yaitu 37,4%. Elektabilitas Jokowi turun dari 52,6% di Oktober 2018.




Dituding Bikin Elektabilitas Jokowi Turun, PSI Balas Golkar: Jangan Asumsi!



 PSI menepis tuduhan elite Golkar, Andi Sinulinga, bahwa perilaku partai gres itu menciptakan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) turun. PSI menganggap itu cuma asumsi. 

"Tidak ada korelasi antara penurunan elektabilitas dengan PSI. Hasil survei Kompas tidak menyatakan adanya korelasi demikian," kata Ketua DPP PSI, Tsamara Amany kepada wartawan, Jumat (22/3/2019). 

"Jadi alasan ini kurang ilmiah dan basisnya asumsi. Elite parpol seharusnya berbasis data jangan asumsi, itu bahaya," sambungnya. 

Menurut Tsamara, masing-masing parpol punya hak untuk menjelaskan platform partainya termasuk aktivitas partai politik. Selama Pileg 2019, parpol-parpol juga bebas diskusi soal program. 

"Ini juga Pileg, di mana kita boleh saja mengajak diskusi terbuka wacana aktivitas partai kepada seluruh parpol yg ikut kontestasi Pileg," ujar Tsamara. 
Survei Litbang Kompas yang dimaksud Tsamara ialah survei terkait elektabilitas partai politik yang dirilis pada Kamis (21/3) kemarin. Selain elektabilitas parpol, survei itu juga menampilkan resistensi / Tidak disukai Masyarakat  terhadap partai politik. 

Berikut hasilnya:

PKB: 1,5%
Gerindra: 5,9%
PDIP: 13%
Golkar: 2%
NasDem: 1,2%
Garuda: 0,9%
Berkarya: 1,3%
PKS: 3,2%
Perindo: 1,9%
PPP: 0,5%
PSI: 5,6%
PAN: 1%
Hanura: 0,8%
Demokrat: 0,8%
PBB: 0,4%
PKPI: 1,9%





Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Ayo Jalan Terus! -  Suarakan Fakta dan Kebenaran ! 




Sumber https://ayojalanterus.blogspot.com

0 Response to "Sesama Pendukung 01 Panas ! Elite Golkar Salahkan Psi Atas Turunnya Elektabilitas Jokowi, Psi : Jangan Asumsi!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel