Operasi Intelijen Penggembosan Prabowo
Berdasarkan informasi A1 yang perlu Blog I-I rahasiakan sumbernya, sanggup disampaikan bahwa mulai Juli 2017 ini operasi intelijen penggembosan Prabowo telah secara efektif dijalankan. Mengapa Blog I-I mengangkat goresan pena bernuansa politis dan kurang spot intelijennya? Hal ini tidak lain tidak bukan alasannya ialah keyakinan pada prinsip bahwa Intelijen harus bersih/steril dari kepentingan politik kekuasaan. Blog I-I hanya ingin menyadarkan Intelijen Resmi semenjak Blog I-I lahir wacana pentingnya profesionalisme intelijen untuk fokus pada isu-isu keamanan nasional dan bukan pertarungan politik nasional.
Bahkan kalau perlu intelijen dihentikan melaksanakan operasi yang bertujuan menguntungkan salah satu calon Presiden termasuk calon petahana yang menjadi single client Intelijen. Satu-satunya Kepala BIN yang secara tegas menyatakan netral dan melaksanakan prinsip netral dalam pertarungan politik ialah Marciano Norman, selain itu semuanya termasuk Kepala BAIS Tentara Nasional Indonesia melaksanakan operasi-operasi yang menguntungkan salah satu calon Presiden dan secara efektif melaksanakan penggembosan kepada lawan politik. Hal ini teramat sangat tidak sehat dan sanggup menyebabkan Intelijen kehilangan profesionalisme dan obyektifitasnya. Pernuh ditambahkan disini bahwa profesionalisme Marciano Norman tersebut tidak mengurangi loyalitas kepada single client ketika itu Presiden ke-6 SBY, melainkan hal itu juga menurut pada perilaku SBY yang demokratis dan menginginkan intelijen, Tentara Nasional Indonesia dan Polisi yang netral dari kepentingan kekuasaan.
Komisi Pengawas Intelijen dewan perwakilan rakyat dan civil society seharusnya segera melaksanakan pemeriksaan manakala intelijen masuk terlalu jauh ke dalam ranah politik dan melaksanakan intervensi-intervensi yang merugikan demokrasi.
Informasi Blog I-I ini masih sangat awal dan belum cukup untuk pembuktian secara aturan alasannya ialah operasi gres saja akan dilaksanakan oleh unit intelijen dalam negeri. Sebagaimana juga operasi intelijen menjegal Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan dalam pilkada DKI Jakarta yang kemudian yang berhasil dilemahkan komunitas Blog I-I, maka Blog I-I mempublikasikan goresan pena ini untuk melemahkan operasi intelijen penggembosan Prabowo. Sebagai indikasi, operasi awal penggembosan Prabowo dilaksanakan di Jawa Timur dan akan terus berkembang ke aneka macam kawasan lainnya. Selain itu, setiap gerak Prabowo akan berada dalam pantauan. Hal ini sungguh sangat tidak etis dan mengancam demokrasi. SBY bahkan sudah pernah mencicipi menjadi korban operasi ketika pilkada DKI tengah hangat-hangatnya dalam kompetisi di Jakarta.
Sekali lagi, ini gres informasi awal namun dampaknya akan sangat dahsyat dalam jangka dua tahun menjelang 2019.
Semoga Intelijen sanggup kembali pada marwahnya untuk netral dan higienis dari pertarungan politik kekuasaan. Bahwa intelijen mencatat dan menganalisa jalannya persaingan politik dalam rangka memelihara stabilitas keamanan ialah sah secara hukum, namun intelijen tidak boleh melaksanakan intervensi. Garis batasnya sangat tegas dan jangan hingga dilanggar.
Catatan perhiasan 24 Juli 2017:
Beberapa bulan kemudian tepatnya pada 24 April 2017, Eyang Senopati Wirang memberikan asumsi waskitha bahwa Jokowi akan kalah dalam pilpres 2019 (baca ramalan tersebut dalam artikel Klarifikasi Soleman Ponto). Namun sehabis mendengar kabar operasi penggembosan Prabowo, Eyang SW menarik nafas dalam dan menyatakan bahwa dalam sejarah pemilu Indonesia baik pada kala Orla, Orba, maupun Reformasi, peranan intelijen sangat luar biasa. Hal itu bukan saja alasannya ialah sumber daya dan akomodasi serta kanal yang dimiliki, namun juga alasannya ialah diantara manusia intelijen khususnya di BIN tersembunyi para jago waskitha yang secara sadar maupun tidak akan selalu memperkuat posisi Presiden Republik Indonesia. Kehebatan memadukan skill intelijen, analisa intelektual akademik yang solid, jaringan dan informasi yang luar biasa, dan kemampuan waskitha sesungguhnya merupakan kekuatan terbesar BIN. Hanya saja alasannya ialah pimpinan BIN seringkali tidak mengetahui siapa para waskitha tersebut, maka mutiara BIN karam dalam manipulasi informasi yang menyebabkan laporan BIN kurang berkualitas.
Eyang SW hari ini persis 3 bulan sehabis meramalkan kekalahan Jokowi merevisi ramalannya dan menyatakan bahwa kalau BIN solid dalam kepemimpinan BG mendukung Jokowi, maka impian Prabowo menang dalam Pilpres 2019 semakin memudar. Cepat atau lambat, BG akan memperoleh analisa-analisa tajam dari mutiara BIN yang tersembunyi. Harapan Prabowo hanya kalau bisa mengakses mutiara-mutiara waskitha BIN yang tersembunyi tersebut. Hal itu tentunya hampir tidak mungkin alasannya ialah pimpinan BIN saja tidak tahu persis siapa mereka. Sementara itu, oposisi yang bekerjsama potensial yakni Partai Demokrat dibawah kepemimpinan SBY akan semakin terpuruk alasannya ialah juga tidak luput dari penggembosan terutama terhadap potensi Agus Yudhoyono yang kemungkinan besar akan meratapi hidupnya seumur hidup alasannya ialah keluar dari TNI. Kejamnya politik dan tajamnya operasi intelijen menggerus masa depan Agus Yudhoyono juga hanya sanggup diatasi kalau SBY bisa mengakses waskhita yang tersembunyi di dalam organisasi BIN. Sungguh tidak gampang alasannya ialah biro belakang layar waskhita sejati tidak akan sanggup dirayu dengan uang, jabatan, wanita, dan aneka macam gemerlap dunia. Intel waskhita sejati hanya akan melihat ketulusan calon pemimpin nasional dan niscaya hatiya tergerak untuk mendo'akan dan bahkan memberikan saran. Salah satu alasan Eyang Seno memberikan hal ini ialah untuk menggugah hati insan-insan intelijen waskhita yang tersembunyi di BIN untuk memperhatikan masa depan Indonesia secara lebih obyektif.
Salah satu faktor penting yang akan semakin menghancurkan dapat dipercaya Jokowi ialah kampanye KEBOHONGAN YANG BERTUBI-TUBI (Firehose of the Falsehood - FoF) yang dikembangkan pendukung Jokowi yang bertujuan menutupi aneka macam kelemahan dan blunder kebijakan yang sangat merugikan rakyat Indonesia. Kemudian KEBOHONGAN tersebut justru akan dilempar seperti oposisi yang melaksanakan kebohongan, khususnya akan ditargetkan kepada SBY dan Prabowo. Mengapa SBY selalu menjadi sasaran? Tujuannya ialah menekan SBY akan tidak bergerak sungguh-sungguh. Operasi intelijen memecah belah oposisi baik internal partai-partai maupun antar partai koalisi oposisi juga sungguh sangat tidak etis.
Namun gelora rakyat Indonesia akan semakin sulit dibendung oleh pendukung Jokowi yg semakin mengecil menjelang hari pencoblosan. Hal itu dikarenakan kampanye hitam KEBOHONGAN YANG BERTUBI-TUBI yang diterapkan oleh pendukung Jokowi. Mengapa KEBOHONGAN menjadi pilihan? Hal itu tidak lain tidak bukan alasannya ialah sesungguhnya terlalu banyak KEBOHONGAN yang telah dibangun Jokowi, menutupi KEBOHONGAN hanya bisa dengan KEBOHONGAN baru, hal itu terakumulasi menjadi KEBOHONGAN YANG BERTUBI-TUBI dan alhasil sekalian menjadi bab taktik kampanye pendukung Jokowi yang berselimutkan KEBOHONGAN. Dalam bahasa gila dikenal sebagai Firehose of the Falsehood.
Ramalan Eyang SW bukan Sabda Alam yang niscaya terjadi, hanya sebuah asumsi semata. Kita akan melihat pembuktiannya nanti pada tahun 2019. Itupun apabila para lakon dongeng masa depan tersebut masih hidup semua.
Demikian biar bermanfaat.
Salam Intelijen
Dharma Bhakti
Sumber https://intelindonesia.blogspot.com
0 Response to "Operasi Intelijen Penggembosan Prabowo"
Posting Komentar