Nasib Menjadi Anggota Bin

Berikut ini yaitu artikel informasi yang belum terlalu usang tepatnya kejadian hari Rabu tanggal 2 Agustus 2017 yang lalu. Segenap komunitas Blog I-I memberikan turut belasungkawa, Innalillahi wa innailaihi roji'un, supaya almarhum Wahyudi Rohman syahid dalam melakukan kiprah negara, dan supaya pimpinan BIN dan POLRI tergugah untuk menegakkan keadilan.

Anggota BIN Tewas Tertabrak Mobil Dinas Polisi

Mobil Dinas Polisi yang diduga berpengaruh penabrak anggota BIN sampai tewas

FAJAR.CO.ID, KOLAKA – Wahyudi Rohman, anggota Badan Intelijen Negara (BIN) yang bertugas di Binda Sulawesi Tenggara tewas dalam sebuah kecelakaan kemudian lintas di desa Wesalo, Kecamatan Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur sekitar pukul 17.20 WITA, Rabu (2/8). Pria yang jangkauan tugasnya mencakup Kolaka, Kolut dan Koltim tersebut menghembuskan nafas terakhir di Puskesmas Lalolae tanggapan luka parah dibagian kepala.

Beberapa saksi mata yang meminta identitasnya dirahasiakan mengungkapkan bahwa diduga sepeda motor yang dikendarai korban terlibat kecelakaan dengan sebuah kendaraan beroda empat dinas Polisi Republik Indonesia dengan nomor polisi (Nopol) 2101-XX. Ketika itu sepeda motor yang dikendarai korban melaju dari arah Tinondo menuju Kolaka. Namun dari arah berlawanan sebuah kendaraan beroda empat polisi warna abu-abu melaju kencang dari arah Kolaka. “Itu dari jalan menikung kita dengar bunyi keras menyerupai benturan. Kita pergi ke jalan ternyata ada kecelakaan. Mungkin lantaran kerasnya gesekan kendaraan beroda empat polisi terbalik, korban terlempar jauh dari motornya,” kata sumber yang mengaku melihat sendiri posisi kendaraan beroda empat dan korban sesudah kejadian.


Beberapa warga di sekitar kawasan kejadian masalah (TKP) mengaku melihat empat anggota Polisi Republik Indonesia sibuk mengurusi mobil. Mereka meminta pemberian warga untuk mengevakuasi kendaraan beroda empat yang terbalik. Sementara korban, Wahyudi pribadi dilarikan ke Puskesmas Lalolae untuk mendapatkan perawatan medis. Tidak usang sesudah kendaraan beroda empat berhasil dikembalikan pada posisi normal, empat anggota polisi tadi pribadi tancap gas dengan alasan hendak mengamankan kendaraan beroda empat di Mapolsek Rate-rate. “Tidak ada polisi lain di TKP, kendaraan beroda empat katanya mau dibawa ke Polsek Rate-rate, bila motor korban di bawa ke Pospol Lalolae. Waktu itu tidak ada sama sekali polisi kemudian lintas,” ungkap beberapa warga.

Terkait kecelakan tamat hidup yang merenggut nyawa Wahyudi, pihak kepolisian terkesan sangat tertutup untuk memperlihatkan keterangan. Untuk diketahui, kecelakaan yang dialami korban terjadi sesudah ia menghadiri rapat koordinasi Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) yang dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemerintah Daerah Koltim. Beberapa ketika sesudah kejadian sempat tersebar kabar bahwa korban Wahyudi meregang nyawa tanggapan kecelakaan tunggal. Kesan tersebut muncul lantaran sampai malam hari ketika mayat korban ditangani di RSBG Kolaka beberapa kerabat dan sahabat korban mendapatkan informasi tersebut dari aneka macam sumber. Tidak hanya itu, kendaraan beroda empat dinas Polisi Republik Indonesia yang terlibat kecelakaan ternyata tidak berada di Mapolsek Rate-rate.

Saat awak media bertandang ke Polres Kolaka, tak satupun petugas yang bersedia memperlihatkan keterangan, dengan dalih Kasat Lantas sedang di Kendari. Begitupun petugas Pospol Lalolae. Untuk diketahui, selama berjam-jam mayat korban dibaringkan di RSBG Kolaka, sampai dibawa ke Kendari pada pukul 01.00 dinihari (untuk diterbangkan menuju Jakarta keesokan hari) tidak satu pun anggota kepolisian, khususnya Polantas yang terlihat di rumah sakit. Sebaliknya beberapa anggota TNI, termasuk Komandan Denpom Kolaka justru terlihat hadir sekaligus membantu menangani proses pengurusan jenazah.

Sosok Wahyudi cukup dikenal di kalangan wartawan, TNI, PNS dan masyarakat lantaran ia sangat luwes dalam berinteraksi. Tidak heran ketika mayat korban masih berada di kamar mayat RSBG, ratusan orang dari aneka macam strata tiba untuk menyatakan rasa duka. Korban meninggalkan dua orang putra dan seorang istri yang sekarang tengah mengandung anak ketiga. (Fajar/BP)

Sumber https://intelindonesia.blogspot.com

0 Response to "Nasib Menjadi Anggota Bin"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel